PEKANBARU - Alexandr Gavrilenko sebagai Founder of the National Agrarian Agency ROSNG, penerbitan yang fokus pada bidang pertanian mengharapkan dengan pertemuan dengan beberapa asosiasi di Pekanbaru, Riau ini hubungan dagang akan semakin meningkat khususnya di bidang pertanian. 

Pasalnya Rusia merupakan negara pertanian dan begitu juga Indonesia. Dia menjelaskan bahwa sekitar 75 persen dari seluruh pertanian di Rusia adalah Gandum. Di pasar dunia Rusia pemain terbesar karena setiap tahun menjual 40 -45 juta ton gandum.

"Kami terbesar di dunia, bahkan setelah 2014 pendapatan gandum melebihi ekspor senjata. Sekarang Presiden Putin tekankan bidang agraria untuk ditingkatkan, tak hanya mentah tapi yang sudah diolah. Diharapkan produk ini bisa diterima," ujarnya yang juga bekerja di Kiran Pemerintah Rusia Rossiyskaya Gazeta.

Sementara itu, Sekretaris Persatuan Minyak Nabati Rusia, Yulia Dementyeva mengatakan Rusia mengimpor minyak kelapa sawit lebih dari 80 persen dari Indonesia. Akan tetapi minyak itu belum untuk konsumsi, namun  masih untuk keperluan industri untuk bahan  campuran makanan olahan.

"Indonesia adalah penyedia terbesar. Minyak sawit di sini untuk bahan baku utama industri olahan makanan. Sebagian besar masyarakat belum tahu minyak sawit itu bisa langsung dikonsumsi," ungkapnya.

Rombongan wartawan dari Negara Rusia itu datang ke Pekanbaru dan berdialog dengan Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Riau dan juga beberapa asosiasi petani sawit.

Diantaranya Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (APKASINDO), Asosiasi Petani Kelapa Sawit Perkebunan Inti Rakyat (Aspekpir), dan Sawit Masa Depanku (Samade) di Provinsi Riau.

Para wartawan Rusia itu diantaranya Polina Kondrashina yang merupakan Senior Editor of International of the Main Issue of the Financial and Economic Information Servie of the Interfax News Agency, Alexandr Gavrilenko sebagai Founder of the National Agrarian Agency ROSNG, Artem Falchev sebagai Special Correspondent, Milknews, dan Yulia Dementyeva Press Secretary of the Fat and Oil Union of Rusia. Mereka didampingi Adiguna Wijaya Minister Counsellor dari KBRI Moskow. Bay